Jumat, 18 Desember 2015

Puisi Tak Bisa Memberantas Korupsi

Sumber foto: Facebook Sulis Bambang (road show#35).
"Puisi tak bisa memberantas korupsi," tegas Jenderal Gerakan Puisi Menolak Korupsi (PMK), Sosiawan Leak, ketika berlangsung talk show PMK ke-35, di aula hotel Ungaran Cantik, Kota Ungaran, Semarang, baru-baru ini. "Paling hanya bisa menolak, menentang, atau melawan. Itu saja," tambahnya menegaskan, yang disambut tepuk tangan gemuruh dari semua yang hadir. Talk show itu menampilkan pembicara utama Mbak Oely Sidabalok dan Mas Donny Danardono. Hadir sekitar 200 laskar PMK dari seluruh penjuru tanah air, termasuk dari Malaysia. Terlihat jenderal Leak, memakai sepatu jenggel tentara, hehehe....

Namun harus diakui, gerakan moral PMK yang digenderangkan Leak dan para penyair Nusantara beberapa tahun lalu itu, seperti virus yang terus menyebar ke mana-mana. Anti korupsi dimulai dari diri sendiri dan keluarga para penyair PMK. Gerakan ini telah didukung oleh berbagai pihak, termasuk dari KPK, dan pernah diundang pentas di gedung lembaga anti korupsi Indonesia itu. Ini membuktikan, PMK sudah diakui, sebagai gerakan moral anti korupsi, yang sudah pentas road show di 35 kota besar di Indonesia. Dan akan terus mengelilingi kota demi kota. Edan, ya? Hahaha....

Lima buku tebal kumpulan para laskar PMK sudah terbit dan sekarang menuju ke yang keenam. "Selama korupsi masih merajalela di tanah air, kita akan menulis puisi anti korupsi terus, sebagai bentuk perlawanan," kata Leak lagi. Ah, benar juga, kumpul dengan para laskar PMK, ada semangat membara dalam dada, untuk ikut berjuang membela bangsa dan negara. Sama dengan para pejuang 45. Bedanya, mereka mengangkat senjata, dan kita mengangkat pena. Bukankah pena lebih tajam dari seribu meriam? Kata-kata terkenal Napoleon Bonaparte, sekian ratus tahun lalu itu seperti masih bergema sampai kini. Ah... hehehe...

Acara PMK ke-35 kali ini, dikemas apik oleh Bu Sulis Bambang dan kawan-kawan dari Semarang, seperti Mas Driya Widiana, Mas Artvelo Sugiarto, Pak Imam Subagyo, Mas Lukni Maulana, Mbak Fransiska Ambar Kristiani, dan lain-lain dengan ditandai peluncuran buku "Perempuan Menentang Korupsi" karya para penyair wanita PMK. Dilanjutkan dengan pentas baca puisi oleh para perempuan seperti Mbak Dyah Setyawati, Mbak Ardi Susanti, Mbak Cynthia Suwarti, dan lain-lain termasuk Bu Sulis Bambang sendiri selaku ketua penyelenggara, tampil di depan umum dan nyanyi, hehehe...

Tampil atraktif Mbak Elisyus dan memukau audience dengan pembacaan puisi "Pertiwiku Sudah Mati". Sedangkan Mas Haryanto Sukiran tampil monolog "Semar". Bagi para laskar PMK lelaki pun banyak yang ikut tampil seperti Mas Heru Mugiarso, Mas Rama Dinta, dan lain-lain. Maaf para pembaca puisi, tidak dapat saya sebutkan satu persatu di sini, akan terlalu panjang banget. Pokoknya ramailah, ada mbak Denis Hilmawati dari Solo, mbak Cinta Logika, Mas Wage Teguh Wiyono, Mas Bontot Sukandar, Pak Bambang Eka Prasetyo, Mas Ethexs Suyitno bersama anak dan istrinya, ikut tampil meramaikan. Sekali lagi maaf ya, teman-teman, hehehe....

Ini yang spesial, tampilnya Mas Joshua Igo, sastrawan yang juga musikus. Membawakan orgen tunggal, mengiringi baik yang baca puisi, maupun yang nyanyi. Anehnya, setiap gerak-geriknya, selalu dirubung ibu-ibu Muslimah. Apa mungkin sudah takdir hidupnya, entahlah, hehehe....Okre, selamat sukses teman-teman PMK, salam laos.

Semarang, Desember 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila Anda memiliki kesan, pesan/saran maupun masukan atau pengalaman dengan Gerakan PMK, silakan ketik komentar Anda di bawah.

SATU HATI Tolak Korupsi untuk Negeri.