Jumat, 01 Mei 2015

Performance Art Elisyus Bermonolog di UNIKA Soegijapranata Semarang

Kamis, 30 April 2015
Pukul 13.30 - 16.00 WIB

Dokumentasi foto oleh Sulis Bambang dan Agus Budi Santoso.
Menceritakan sebangsa burung yang dikebiri hingga setiap burung di kampung itu tak memiliki burung. Burung yang telah dipotong dari burung-burung tersebut dikumpulkan menjadi satu dalam lumbung serupa perut buncit dan dari itulah petaka dimulai. Anak-anak dan istri si burung yang tak berburung itu menderita, sebab ketimpangan hidup sang bapak berdampak sistemik pada keberlangsungan bangsa burung.
Dok. Sulis Bambang.













Performance Art Aning Purwa "Ngemong Getih!" di UNIKA Soegijapranata Semarang

Kamis, 30 April 2015
Pukul 13.30 - 16.00 WIB

Foto dokumentasi oleh Agus Budi Santoso.
Teks oleh Aning Purwa.
Sumber foto dari Facebook Aning Purwa.

Telapak kakiku luka, tapi tak apa, semoga menjadi doa bagi negeri.
Piring siapa piring makan piring yang di mana piring siapa makan kenapa piring siapa siapa makan siapa.




Foto yang ini dokumentasi dari Bunda Sulis Bambang.









Foto-foto Perempuan Menolak Korupsi di UNIKA Soegijapranata Semarang [Dok. Sulis Bambang]

Kamis, 30 April 2015
Pukul 13.30 - 16.00 WIB

Teks dan foto oleh Sulis Bambang.
Sumber: Facebook Sulis Bambang



Sambutan dari PMLP, DoNny DanaRdono
Sambutan dari Laskar PMK, Heru Mugiarso.
Perempuan-perempuan hebat.
Elisyus.
Bu Nunik, ketua fraksi PDIP Provinsi Jateng.
Mbak Maret, perempuan hebat dari TBRS
Sus S. Hardjono dari Sragen.
Aning Purwa.
Belum pernah baca puisi... — bersama Theresia Tarigan.
Sekarang sudah pernah... — bersama Theresia Tarigan.
Penyair perempuan telah memilih caranya menolak korupsi. Mereka tak menunggu, mereka tak diam. Rasa tertindas, suara hati dan pengalamannya menjadi senjata mengguratkan pena untuk menolak korupsi. Mereka menggugat hak hidupnya, hak hidup anak-anaknya dan hak bumi ini dari keserakahan penguasa yang tidak bertanggung jawab. Mereka telah menjadi agen perubahan bangsa ini lewat pena dan suaranya. [dikutip dari sini]

Ibu dan Putrinya... — bersama Agung Matakita Hima.
Tak kalah dari orang tuanya... — bersama Agung Matakita Hima.
Wanita hebat yang berputera 6... — bersama Agung Matakita Hima.
Usia boleh tua, semangat tetap membara... — bersama Ibu Uun.
Pembluesukan... (Takut salah) — bersama Deska Setia Perdana, Sandra Palupi dan Kurniawan Yunianto.
Sandra Palupi dari Semarang.
Saat suara tak mau keluar...... — bersama SriKanti Kupu Hitam.
Yang bersuara lembut... — bersama Nung Bonham.
Mbak Rina dari HMI.

Bertahan sampai selesai... — bersama Sandra Palupi dan Fransiska Ambar Kristyani.
Mbak Dina Kanca Sungkana.
Bunda Sulis Bambang dari.

Kumandang Sastra... — bersama Fransiska Ambar Kristyani.
Hantoe Laoet... — bersama Artvelo Sugiarto.




Hore!
Sekali lagi, Hore!